Senin, 09 September 2019

Link Blog PAUD Kota Pekalongan

  1. Zaenal Muttakin, tema: Materi Ekonomi. https://webblogekonomi.blogspot.com/
  2. Emilia Fatimah, tema: Pendidikan Anak Usia Dini. http://emillibra.blogspot.com
  3. Ana Gina Pertiwi, tema: Makanan. http://gina172.blogspot.com
  4. Nailatul Hayyan, tema: Pendidikan. http://nhpekalongan.blogspot.com
  5. Wanipah, tema: Pengasuhan. http://pospaudsalsabila.blogspot.com
  6. M. Rosikhul Ilmi, tema: Bermain itu Asik. http://pq.azzahra.blogpost.com
  7. Marotin, tema: Pendidikan. http://tigapilarpendidikan.blogspot.com

BPJS Ketenagakerjaan Bantu Jaga Stabilitas Ekonomi

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan sejak awal Januari sampai dengan April 2019 ini telah menangani sebanyak 7.545 kasus. Pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) menduduki posisi terbanyak yakni 6.794 kasus. Selama empat bulan ini dapat dikatakan rata-rata klaim JHT sebanyak 85 peserta tiap harinya, ditambah lagi menjelang Lebaran, pencairan JHT semakin meningkat agar bisa membantu stabilitas ekonomi masyarakat.

Hal ini diungkapkan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan, Wiwik Septi Herawati saat ditemui di kantornya, Senin (27/5/2019). Dijelaskan Wiwik bahwa dari 7.545 kasus ini senilai dengan Rp76.927.459.210,85 atau rata-rata per bulannya Rp19.231.864.802,71, untuk kasusnya yakni Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 6.794 senilai Rp72.198.945.557,06 atau rata-rata per bulannya Rp18.049.736.389,27, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 193 kasus senilai Rp1.308.646.233,06 dan per bulannya Rp327.161.558,27, Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 93 kasus senilai Rp3.118.000.000 atau rata-rata Rp799.500.000, dan Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 465 kasus senilai Rp301.867.420, 73 dnegan rata-rata Rp75.466.855,18 tiap bulannya.

“Faktor kebutuhan yang tinggi saat Lebaran menjadi salah satu alasan meningkatnya klaim di BPJS Ketenagakerjaan. Banyak peserta yang sudah berhak mencairkan jaminannya tetapi menunda pencairan dan baru dilakukan pencairan pada momen mendekati Lebaran ini,” tutur Wiwik.
Dijelaskan Wiwik bahwa pencairan terbanyak di Cabang Pekalongan ini yakni wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan, untuk daerah seperti Kabupaten Batang dan Kabupaten Pemalang keikutsertaannya belum maksimal.
Menurut Wiwik perkembangan BPJS Ketenagakerjaan di Kota Pekalongan sudah cukup baik, Wiwiwk ingin mewujudkan aggresive growth dengan menjaring pekerja formal maupun informal untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Salah satu upaya yang dilakukan yakni menggandeng Pemkot Pekalongan melalui kepesertaan tenaga non PNS di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” ungkap Wiwik.
Wiwik berharap ke depannya ada kerjasama khusus dengan Dindagkop UKM untuk menjaring kepesertaan melalui mitra UKM, IKM, koperasi, dan binaan lainnya. “Tahun 2019 pergerakannya sudah cukup bagus, sudah ada kenaikan yang signifikan. Kami juga bekerjasama dengan Satuan Pengawas Ketenagakerjaan (Satwasker) Jawa Tengah untuk mendorong ketaatan perusahaan baik dalam kepesertaan maupun dalam pengikutsertaan program dan pembayaran iuran,” tandasnya.

Minggu, 08 September 2019

Pelatihan HIMPAUDI Kecamatan Selatan

Pelatihan dilaksanakan pada 9 September 2019, dihadiri oleh 22 peserta yang terdiri dari bapak dan ibu guru PAUD di Kecamatan Selatan.


Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.


Tinjauan Umum

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, serta alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoretis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar. 

Asumsi dan Definisi

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satu pun di antara mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisis yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimana pun,teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisis telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien di mana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, di mana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dengan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya.

Silahkan download materinya disini

Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain,pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.  

 

Sumber Tulisan: https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro 

Sumber Klik untuk menuju sumber artikel

Sponsor